Blogger templates

Pages

Sabtu, 02 Juli 2016

Apa Itu Mimpi?



Mimpi atau Realistis?

Mimpi memiliki artian yang sangat banyak, bagi saya mimpi itu bisa diibaratkan sebagai cita-cita. Mimpi inilah yang pasti dimiliki oleh semua orang, mereka mendapatkan mimpi ini sejak mereka masih kecil dan akan berkembang pada saat ia tua kelak. Mindset kita pada saat masih kecil biasanya mempunyai cita-cita dikarenakan melihat sosok yang kita kagumi, dan secara tidak langsung terobsesi ingin seperti mereka. Misalkan kita ingin jadi tentara karena betapa hebatnya suatu film perang dimana pahlawannnya yang menampilkan aksi yang luar biasa, ingin menjadi penyanyi karena ingin suatu saat tampil dengan penyanyi yang diimpikan, dan mimpi saya pun pada saat itu ingin menjadi presiden karena saya mengangggapnya itu merupakan hal yang keren, perasaan saya sangat luar biasa menjawab seperti itu ketika seseorang yang bertanya kelak sudah besar mau jadi apa.
 Bisa disimpulkan pada saat waktu itu, orang-orang mempunyai mimpi kelak ingin menjadi apa, namun dengan alasan yang tidak kuat. Alasan yang masih belum tetap, bahkan pada saat saya masih kecil mimpi saya kelak sudah besar selalu berubah, ketika saya melihat beberapa sosok yang saya kagumi dan saya anggap dia keren bukan karena saya terinspirasi oleh sosok tersebut. Hal yang saya alami ini pun juga terjadi oleh beberapa orang, dan mungkin  banyak yang mengalami ini pada saat itu. Namun terkadang mimpi itu juga yang jadi pedoman mereka untuk menyongsong masa depan. Tapi pada akhirnya kita semua mengerti arti dari mimpi tersebut, dan banyak orang yang berfikir realistis akan mimpi mereka di masa depan.
Kenapa saya mengatakan mimpi bisa diibaratkan seperti cita-cita? Dan apa hubungannya? Untuk tiap orang, mimpi mempunyai makna yang berbeda bagi mereka. Bagi saya cita-cita merupakan sebuah mimpi yang sulit diraih, dan tidak mudah didapatkan. Banyak rintangan yang harus dilewati. Dibutuhkan effort  yang  besar beserta beberapa pengorbanan untuk mencapainya. Bahkan persaingan pun menjadi kendala. Karena hal itu banyak yang beranggapan bahwa cita-cita hanya mimpi belaka, hal yang mustahil diraih, dan pada akhir perjalanannya mereka akan bertemu pada titik yang biasa kita sebut “PUTUS ASA”.
Dengan bertambahnya usia dan semakin tinggi jenjang pendidikan kita raih, maka pola pikir manusia pun akan berubah menjadi lebih dewasa. Orang-orang sudah mulai berpikir bahwa mimpi dimasa depan sudah berbeda dengan apa yang kita pahami dulu.
Kebingungan ini biasanya menghampiri banyak orang pada saat di tingkat sma, terutama saat ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih serius yaitu ke tingkat perguruan tinggi. Di tahap ini kegelisahan menghampiri banyak orang termasuk saya. Gelisah apakah pilihan yang saya ambil memang sudah dijalan yang benar. Kegelisahan ini muncul karena ketakutan bahwa di masa depan kelak, kita mungkin akan kecewa bahwa jalan yang kita sudah putuskan tidak sesuai dengan passion kita.  Pada tahap ini cita-cita dan mimpi bisa sangat memotivasi akan tetapi pada tahap ini pula kita sudah berfikir realistis, dan kita akan mulai mencari apa kemampuan kita sehingga kita bisa mengira-ngira apakah jalan yang kita ambil memang cocok dengan kemampuan kita.
Kelak didalam perjalanan, kita akan dihadapkan oleh banyak pertanyaan yang akan membuat kita bingung akan jadi apa kita di masa depan nanti? Dimana kita dihadapkan oleh dua pilihan yaitu mengejar mimpi yang sudah kita tanamkan sejak lama atau berpikir realitis untuk bertahan hidup. Banyak orang yang memilih berpikir realistis akan mimpinya itu, termasuk juga saya. Namun bagi saya pola pikir kita harus diubah, berpikir realistis bukan berarti kita putus asa. Berpikir realistis bukan berarti juga kita tidak bergerak maju dan kehilangan arah. Karena orang yang tidak dapat meraih cita-cita di masa kecilnya bukan berarti akan gagal dimasa depan, akan ada jalan lain dan pasti ada kesempatan lain untuk membuat masa depan kita menjadi apa yang kita inginkan, jadi jangan mudah berputus asa karena seiring berjalanan waktu apa yang kita cita-citakan dimasa lalu sering berubah saat kita sudah bertambah usia.
Dari paparan yang panjang diatas bisa disimpulkan bahwa hal-hal yang menghampiri banyak orang tersebut merupakan hal yang menghampiri saya. Saya mempunyai mimpi pada saat saya masih kecil, dan ketika umur saya bertambah begitu juga  dengan pendidikan saya dapatkan, begitu banyak permasalahan yang menghampiri saya. Pilihan yang saya ambil sekarang ini pun bahkan masih membuat saya berpikir apakah jalan yang saya ambil sudah benar. Bahkan terkadang saya suka berpikir mungkin saya mengambil jalan yang salah, dan rasanya ingin putus asa. Saya merasa kehilangan arah, disini mimpi saya mulai berubah, dan mulai berpikir realistis. Namun yang harus kita lakukan pada saat ini menurut saya adalah Let it flow. Jalani apa yang ada didepan mata kita, jalani apa yang sudah kita jalankan. Meskipun mimpi kita akan selalu berubah seiring berjalannya waktu, dan mimpi itu sangat sulit untuk diraih jadikanlah mimpi tersebut menjadi acuan sehingga kita tidak bingung dalam menentukan tujuan hidup. Tetap percaya pada mimpi, janganlah berhenti bermimpi, jangan biarkan cita-citamu hancur, kita harus tetap gantung cita-cita setinggi mungkin, seperti kata pepatah “Semua berawal dari mimpi”.

Mimpiku adalah menjadi pengusaha, kelak akan saya buat lapangan kerja yang banyak untuk semua orang agar meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ditambah juga dengan mimpiku bersama orangtuaku dan orang-orang yang aku sayangi. Kelak apa yang kita harapkan akan tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan. Tapi saya yakin tuhan pasti akan memberikan jalan yang terbaik untuk menggapai mimpiku dan mimpi-mimpi semua orang. Jadi tanamkan mimpimu itu, rawat dengan baik meskipun banyak rintangan. Dan insya allah benih yang kita tanam akan membuahkan hasil yang baik. 

0 komentar:

Posting Komentar