Perpustakaan perguruan tinggi merupakan sebuah sarana
penunjang yang didirikan untuk mendukung kegiatan civitas akademik. Perpustakaan
Perguruan Tinggi merupakan unsur
penunjang perguruan
tinggi dalam kegiatan
pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Dalam rangka menunjang
kegiatan Tri Darma
tersebut, maka perpustakaan memiliki beberapa fungsi di antaranya: fungsi edukasi, sumber informasi, penunjang riset, rekreasi, publikasi, deposit
dan interpretasi informasi
(Depdikbud,1994: 3).
Perpustakaan
sebagai lembaga pendidikan dan lembaga informasi akan memiliki kinerja yang
baik apabila ditunjang dengan manajemen yang memadai. Manajemen yang memadai
akan membuat seluruh aktifitas lembaga akan mengarah
pada upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan,
sehingga seluruh elemen dalam suatu lembaga tersebut akan berusaha memfungsikan diri sesuai dengan ketentuan lembaga
atau perpustakaan.
Perkembangan
ilmu pengetahuan telah menciptakan penemuan- penemuan baru. Perpustakaan yang
terus berkembang, informasi yang semakin beranekaragam, sehingga memberikan
peluang pengguna untuk memilih yang terbaik perihal pelayanan maupun informasi
yang diinginkan. Upaya memberikan mutu atau kualitas yang terbaik kepada
pengguna, maka diperlukan penjaminan mutu (Quality
Assurance-QA).
difokuskan untuk memastikan
proses dan mutu produk yakni informasi melalui pelaksanaan audit, pelatihan,
analisis kinerja teknis, dan petunjuk teknik untuk peningkatan mutu. Sistem
pengendalian mutu menciptakan sistem yang dapat mencegah timbulnya masalah yang
berhubungan dengan mutu, agar kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang
lagi. Tujuan sistem mutu adalah memberikan keyakinan bahwa produk
atau jasa yang dihasilkan
perpustakaan memenuhi persyaratan pengguna (Hadiwiardjo, 1996: 17).
Sistem
manajemen mutu dapat dijadikan alat strategis untuk mengembangkan kinerja
proses dan sumber daya dalam melakukan peningkatan terus menerus, memberikan
pelayanan prima demi kepuasan pengguna, untuk mempersiapkan diri menghadapi
persaingan internasional dan mendapatkan pengakuan internasional terhadap
proses yang dilakukan. Tuntutan penjaminan mutu kemudian melahirkan suatu
standar yang lebih berorientasi kepada sistem dan proses, yaitu apa yang kita
kenal dengan standar manajemen mutu.1
Salah satu standar
sistem manajemen mutu (SMM) yang paling populer adalah ISO 9001: 2000. Standar
ini bersifat sangat umum sehingga dapat diterapkan disemua jenis dan ukuran
perusahaan atau organisasi. ISO berasal dari kata Yunani isos yang
berarti sama. ISO 9001 merupakan standar internasional yang mengatur tentang sistem managemen
mutu (Quality Management System). Dalam sistem manajemen mutu ISO 9001 terdapat standard operating procedure (SOP), instruksi kerja (work instruction), tujuan dan sasaran mutu (quality objective), dan juga program mutu (quality program).
ISO 9001: 2008 adalah sistem
manajemen mutu ISO 9001 hasil
revisi tahun 2008 yang
menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas,
yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang/jasa) yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan (Gaspersz, 2002:
1). Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, maka kebutuhan akan pengelolaan sistem
manajemen mutu dirasa perlu untuk diterapkan pada berbagai
bidang yang semakin
hari semakin beragam.
Bidang tersebut termasuk pada bidang perpustakaan. Berdasarkan penelusuran, perpustakaan yang telah mengimplementasikan SMM ISO 9001: 2008, di antaranya: Perpustakaan Universitas Jember yang mengimplementasikan ISO 9001: 2000 sejak tahun 2007, kemudian melakukan transformasi ke ISO 9001: 2008 pada tahun 2009.2 Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta juga telah mengimplementasikan ISO 9001: 2000 sejak tahun 2008, kemudian juga melakukan transformasi ke ISO 9001:
2008 pada tahun 2009.3 Perpustakaan Universitas Padjadjaran (UNPAD) di Bandung telah mendapat
sertifikat ISO sejak tahun 2009.4 Perpustakaan Universitas Islam
Indonesia (UII) di Yogyakarta telah mendapatkan sertifikat ISO 9001: 2008 sejak
tahun 2009.5 Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di
Bandung menunggu sertifikat ISO 9001: 2008 dari SGS pada tahun 2010.6
Pada Tahun 2010, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta juga
proses sertifikasi.
Berdasarkan
daftar perpustakaan yang telah mengimplementasikan ISO 9001: 2008, Penulis
tertarik meneliti di Perpustakaan Universitas Sanata Dharma (PUSD) Yogyakarta, karena perpustakaan tersebut
merupakan perpustakaan yang pertama
kali mengimplementasikan SMM ISO 9001:
2008 di wilayah Yogyakarta. PUSD telah menerapkan ISO sejak Tahun 2008.
Sistem manajemen mutu yang dibangun PUSD semula adalah ISO 9001: 2000. Namun
karena alasan umur sertifikasi ISO 9001: 2000 hanya 2 tahun, akhirnya PUSD
melakukan transformasi yakni dari ISO 9001: 2000 ke ISO 9001: 2008.8 ISO 9001: 2008 mempunyai umur sertifikasi 3 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar